Aksi pencurian disertai dengan pengerusakan rumah tinggal semangkin marak terjadi, dan tingkah pelaku semakin merajalela dimana aksi pencurian tersebut dilakukan di siang hari ketika kondisi warga sedang bekerja.
Dalam waktu relatif singkat, beberapa hari ini sudah 2 rumah warga yang dibongkar dengan modus pengerusakan. Komplotan pelaku melakukan pengerusakan lewat atap seng maupun melakukan penjebolan pada dinding rumah yang berbatasan langsung dengan pagar komplek.
Kedua lokasi rumah tersebut berada di komplek perumahan Crisella 3 jalan Mesjid dusun VIII desa Kolam kecamatan Percut Sei Tuan kabupaten Deli Serdang.
Korban pencurian Irfandi (37) menuturkan bahwa kejadian pencurian tersebut diketahui pada Jum’at (18/3), dimana pada saat warga melaksanakan sholat Jum’at, komplotan pencuri tersebut melakukan aksinya.
Ketika korban selesai melaksanakan sholat Jumat, para pencuri langsung kabur dan sempat dikejar dan menghilang di perumahan warga di ujung komplek, tampak tertinggal alat-alat yang digunakan komplotan pelaku untuk membongkar rumah, yaitu 1 buah tangga, sendal pelaku dan parang.
Kerugian yang dialami korban ditaksir sekitar Rp3-5 juta rupiah, meliputi atap seng sebanyak 16 lembar, wastafel cuci piring, perangkat dan instalasi kabel listrik serta pipa – pipa listrik semua dijarah oleh pelaku.
Selain melakukan pencurian para pelaku juga melakukan pengerusakan seperti pada dinding rumah dirusak untuk mengambil instalasi listrik yang akan dicuri.
Korban menambahkan, selain barang-barang yang diambil, pencuri tersebut nilai pengerusakan yang dilakukan jauh lebih besar.
“Karena pada pencurian kali ini modus pelaku dalam melancarkan aksinya dengan melakukan pengerusakan pada atap seng rumah lalu merusak dan menjarah instalasi listrik, wastafel serta nyaris pintu rumah juga mereka angkat” ungkap Direktur Eksekutif Pusat Study Pendampingan Rakyat (Puspera) ini, Senin (21/3).
Hal senada juga diungkapkan oleh kepala komplek Crisella 3 Mirza Irawan, yang mengungkapkan dalam seminggu ini sudah 2 kali kejadian pencurian dan pengerusakan rumah.
Pada hal pada awal tahun 2022 kemarin, pencurian juga terjadi dengan modus yang tidak jauh berbeda. “Untuk keamanan sudah diupayakan untuk melakukan jaga malam swadaya dari warga komplek serta dibantu warga perumahan, akan tetapi kadang di siang hari pun komplotan pelaku ini berani melakukan aksi kejahatannya,” katanya.
“Untuk pengaman internal sudah kita upayakan semasimal mungkin dengan menembok sekeliling kompleks, penganktifan jaga malam, tapi di saat kita lengah maka maling pun beraksi”, pungkas Akademisi di salah satu universitas terbesar di Sumatera Utara itu.
Kata Mirza, tidak hanya di komplek, warga lingkungan disini sudah resah dengan aksi para komplotan pencuri tersebut.
Dan disinyalir tidak hanya tindak pidana pencurian yang mereka lakukan akan tetapi penyalahgunaan narkoba juga marak terjadi. Hal ini diperkuat ketika warga melakukan pengejaran, sepanjang rute pengejaran banyak ditemukan tempat penggunaan narkotika jenis sabu dan bong plastik yang bekas digunakan.
“Warga berharap besar kepada pihak Kepolisian untuk menindak agar masyarakat tidak resah dan pulih kembali kepercayaan masyarakat pada institusi Polri sebagai Pengayom Masyarakat”, pungkasnya.
Leave a Reply